Aku baik-baik saja, meski sampai semalam ini pekerjaan ku belum kunjung selesai. Masih banyak yang harus aku rekap, belum lagi yang cancle setelah keep, ingin ganti warna, ukuran dan lain sebagainya.
Pembeli yang beragam, beribu ragam. Ada yang memesan kosmetik lalu menawar dengan harga serendah mungkin, setelah aku iya kan lalu membatalkan dengan se enak hati.
Aku belajar banyak hal dari berdagang, ternyata butuh kesabaran. Berjumpa dengan hal baru, istilah baru dan orang-orang baru pula.
Pelan-pelan jari ini bergerak mencatat barang, dan ada beberapa yang harus aku buat narasi dengan bahasaku sendiri agar costumer ku mudah memahami, karena kebanyakan dari mereka adalah ibu-ibu PNS yang tidak gaul. Banyak istilah yang tidak mereka pahami, sehingga aku sulit menjabarkan barang-barang yang aku tawarkan.
Sebagian lagi, tidak kenal merk yang mereka tau adalah, jika barang yang aku jual lebih mahal 1000 saja mereka langsung komplain, ku rasa mereka lebih suka barang abal-abal asal murah.
Maka, selain mengecheck uang masuk, dan mengirimnya ke suplier, mencatat alamat, menscreenshot gambar lalu meminta resi (bukti pengiriman) sana sini. Aku juga giat mencari supplier yang baik hati.
Saat ini paling tidak sudah ada empat supplier yang berhasil aku dekati. Aku tidak meminta, menuntut, ataupun mengiba agar mendapatkan harga murah. Tetapi aku biasa saja, aku beritahu yang sebenarnya, aku bercerita apa adanya, keadaan berjalan begitu saja.
Saat ada pesanan aku hanya menghubunginya dan bicara dengan sopan, aku tidak pernah komplain jika pesanku tidak langsung dibalas dan telfonku tidak segera diangkat. Aku tidak pernah kasar meski aku kadang kala dimarahi dan dimaki habis-habisan oleh pelanggan karena keterlambatan
Buah dari kesabaran ku 2 supllier tiba-tiba menawarkan ku untuk menerima barang secara cuma-cuma, dan pembayaran bisa belakangan saat barang habis. Seperti kajatuhan emas batangan, aku senang bukan kepalang.
Sebenarnya banyak yang masih harus aku kerjakan, tetiba aku teringat orang-orang di steemit ini, RINDU. Ya sebenarnya aku rindu pada mereka, aku ingin bisa seperti semula, aku ingin sekali bercanda kembali dalam konyol yang tidak terbatas terbebas dari keluh kesah yang ada. Tetapi mereka entah kemana...