Assalamualaikum Wr Wb....
Saya menulis kisah nyata ini pada malam ke tujuh Ramadhan, kisah ini terjadi pada tàhun 2003 disaat aceh masih dalam konflik bersenjata.
(center)(/center)
Ketika itu saya menjadi pendatang haram di negeri jiran Malaysia lebih tepatnya menjadi pelarian perang karena ketika itu saya memegang kartu UNHCR, ketika itu saya lebih kurang sudah lima tahun di rantau orang tidak bisa pulang karena gejolak dalam negeri.
Apabila sudah lama meninggalkan kampung halaman pasti rindu ingin pulang menjenguk keluarga, dirantau sudah diliputi jenuh karena selalu teringat keluarga yang tinggal di kampung yang sedang panas-panasnya darurat militer.
Nah disinilah saya mulai menulis kisah nyata yang saya alami tepatnya di Petaling jaya, Kuala Lumpur. Saya bersama tiga sekawan menyewa satu bilik (kamar) untuk tempat berteduh, belum sampai satu bulan dua orang kawan saya pindah tempat kerja hingga tinggal saya sendiri dengan kamar yang luas masa sewa kamar masih tiga bulan lagi.
Banyak berjalan tentunya banyak yang dilihat, istilah ini mungkin cocok dengan kisah yang ingin saya ceritakan. Di kawasan tempat tinggal saya kedatangan tamu Hasan dari kiran Ulee Gle, dia datang karena mendengar adiknya telah sukses di Malaysia. Tapi kenyataan tak seperti yang di harapkan, sampai di Malaysia ia harus terlunta-lunta tak punya tempat tinggal baru ada tempat tidur ketika warung kopi sudah tutup dengan menggelar tikar di lantai. jaklom...
Karena kasihan, atau perlu teman maka dia saya ajak ketempat saya tinggal tanpa harus bayar sewa untuk beberapa bulan. Dengan berjalannya waktu dia tinggal sendiri di kamar hingga dia harus pindah karena mendapat kerja.
Seminggu setelah si Hasan pergi saya bersih-bersih kamar betapa terkejutnya saya dapati barang paling berharga milik saya tidak ada lagi, pasport dan tiga lembar ic(kacoek) untuk saya mencari kerja sudah hilang.
Betapa sedih,marah,kecewanya saya sudah di tolong sampai hati dia berkhianat, saya panik karena bukti identitas saya tidak ada lagi, Mungkin karena sangat kecewa dikhianati saya berdoa di Masjid sampai menangis agar siapa yang mengambil barang saya di tangkap.
Rupanya doa yang diajarkan guru saya yaitu di akhir surat "Albaqarah" lillahimafissamawati....... sangat ampuh,
yang mencuri pasport dan Ic saya di tangkap polis dan ketika saya tahu dia di tangkap dengan kes pemalsuan dokumen menyesal juga saya berdoa agar dia di tangkap, namun bila mengingat ia mencuri... ah sudahlah.
Ketika kita meminta dengan sungguh-sungguh Allah SWT pasti mendengar dan akan mengabulkannya. Karena doa adalah senjata mukmin yang paling ampuh.
wassalam
Selamat menjalankan ibadah puasa
By @sekdes