r o h i s
Beberapa hari yg lalu, kita dikagetkan dengan kabar pengeboman yg terjadi di Surabaya. Dalam hitungan jam, seantero negeri mengetahui kabar tersebut. Berbagai spekulasi bahkan sampai judgement pun dikeluarkan, baik yg berdasar atau pun yg sekedar omong kosong belaka campur aduk memenuhi lini media sosial
Banyak orang yang mengeluarkan opininya dg berbagai macam cara, hal itu kita lakukan untuk menyuarakan isi kepala yang sepertinya hendak meledak apabila tidak dikeluarkan. Dari sekian banyak opini ada yg bilang “ini pengalihan isu karena nilai tukar rupiah-dollar tembus angka 14.000”, saya yg jarang mengecek nilai tukar rupiah pun ikut kaget. Baru tersadar bahwa perekonomian Indonesia apabila dilihat dari nilai tukar saja cukup horor
Ah betapa mengerikannya kalau ini sekedar hanya pengalihan isu, tapi apalah daya sebuah film yg mengundang kontroversi yaitu “Alif Lam Mim” memiliki alur cerita yang mirip dengan kejadian pengeboman-pengeboman di negeri kita tercinta. Tapi semogalah kenyataanya tidak begitu
Selagi kita kebakaran jenggot atas aksi yg dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri, ternyata ada yg sering mendapat imbas dari berita-berita pengeboman dan terorisme. Mereka protes “teh kita ngga boleh mentoring kalau pengisinya dari pihak luar sekolah, katanya takut disusupin paham menyimpang” Begitu kata mereka dalam sebuah kesempatan. Mereka adalah pemuda-pemudi bangsa yg memilih untuk mengisi waktu luangnya di masjid dengan berbagai kebermanfaatan. Yap mereka adalah anak rohis
Flashback lebih jauh, maka kita akan menemui event dimana, karena sebuah berita, maka anak rohis di cap sebagai teroris. Untungnya banyak agen-agen kebaikan yg masih berdaya untuk semesta kemudian menggelorakan semangat “Aku anak rohis, Aku Cinta Indonesia” beserta dengan hastag #RohisCintaNKRI #RohisBersamaNKRI #RohisBukanTeroris . Namun tetap saja masih banyak stigma negatif di benak orang tua sehingga anaknya dilarang ikut rohis, atau ada saja rasa was-was para guru karena takut anak didiknya disusupi paham menyimpang
.
- The End Of Day 2-
.
Barakallah kawan, semoga kecurigaan tidak membuat kita menahan kebaikan untuk datang