Api yang padam dihembus angin malam memberikan kesan yang teramat dalam. Sehingga dedam silamku yang dalam hilang bagaikan bayangan di cermin kelam.
Api ku menghidupkan pagi lewat masakan ibu yang berbau rempah, sebelum menunaikan kerja dan ibadah. Saat dingin menerkam api ku menghangatkan malam dengan pelukan cahaya.
Ia berkobar saat membakar dan Ia berkelip kelip ketika menerangi. Berhatilah engkau akan amarahnya dan berterima kasihlah diri mu pada semua kebaikan darinya.
Ia bukan berhala, jadi tidak perlu engkau memuja-muja. Tetapi Ia memiliki arti yang sangat luar biasa, bagi hidup dan matinya manusia. JIka Ia diberi pilihan pasti Ia akan memilih untuk menghancurkan dirinya sendiri, sehingga dingin dapat menguasai bumi. Dan membuat manusia sadar untuk memperlakukannya dengan hati-hati.