Foto: Carl Josef Kleingrothe/National Gallery of Australia
Foto di atas adalah sebuah jalan di sebuah perkebunan di Sumatera Utara sekitar tahun 1900-an. Terlihat jejeran pohon sawit di kanan-kiri jalan, namun hanya sebagai penghias jalan.
Pada awalnya sawit memang tidak populer, orang lebih suka menggunakan kelapa yang bisa diolah untuk berbagai macam tujuan. Sawit dibawa ke Hindia Belanda oleh pemerintah kolonial pada sekitar pertengahan abad ke-19 dan menanamnya di tempat yang kini menjadi Kebun Raya Bogor. Bibit yang dihasilkannya disebar di berbagai daerah untuk ujicoba budidaya.
Beberapa daerah menghasilkan sawit yang bagus dan cepat, beberapa daerah lain kurang cocok dengan tanaman ini. Namun sebagian besar, sawit hanya digunakan sebagai tanaman penghias pinggir jalan. Hal ini masih dapat ditemui di beberapa tempat hingga sekarang.
Ketika kebutuhan industri terhadap minyak nabati meningkat, barulah pamor sawit meningkat dan menjadi komoditas ekspor Hindia Belanda. Industri mentega dan sabun yang membutuhkan sawit sebagai bahan baku pun mulai muncul di Jawa. Ini terjadi menjelang pecahnya Perang Dunia I. Sebelum itu sawit relatif tidak dikenal.