Dalam perjalanan KIPP Indonesia, gerakan pemantauan pemilu bermula dari hulu sampai ke hilir. Oleh sebab itu, pemantauan berlansung sejak pembahasan Undang-Undang Pemilu, tahapan seleksi penyelenggara pemilu, tahapan penyelenggaraan pemilu dan pemantauan hasil-hasil pemilu begitu juga program kerja produk pemilu (eksekutif dan legislatif).
Agar pemantauan berjalan dengan mimpi demokrasi pancasila. Maka bangsa membutukan putra putri yang siap mengemban amanah menjaga demokrasi. Sehingga, proses pembangunan dan penguatan demokrasi di Indonesia bisa tercapai.
Di lain sisi, kehadiran pemantau pemilu masih menjadi "orang luar". Negara melalui pemerintah dan penyelenggara pemilu secara bersama-sama kurang peduli akan subtansi partisipatif masyarakat dalam kepemiluan.
Sebagai contoh: pemantau pemilu masih kurang diapresiasi sebagai tim seleksi penyelenggara pemilu. Padahal, salah satu dari komposisi tim seleksi berasal dari tokoh masyarakat. Sejatinya, pemantau pemilu memiliki peran dalam turut serta mengawal proses seleksi.
Contoh lain, penyelenggara pemilu dan pemerintah, kadang-kadang tidak memberi ruang partisipasi pemantau dalam kegiatan kepemiluan. Bahkan, terkesan pemantau di daerah mendapatkan kesulitan untuk bergerak atau mengetahui kegiatan penyelenggara pemilu. Begitu juga pemerintahan daerah.
Akibatnya, jumlah pemantau pemilu berkurang setiap penyelenggaraan pemilu. Mereka wajib ada secara mandiri. Tidak mendapatkan akses dan kadang di lupakan. Penelitian, sosialisasi, diskusi dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan demokrasi, pemilu dan partai politik tercipta tanpa kehadiran pemantau pemilu.
Meskipun demikian, KIPP Indonesia tetap bertahan dalam semangat juang. Kapanpun, Dimanapun, Bagaimanapun, KIPP tetap memantau pemilu dan hasil pemilu. Demi menjaga semangat berdirinya KIPP, maka terencana dan diselenggarakanlah Sekolah Demokrasi.
Sekolah Demokrasi adalah program pemdidikan kepemiluan dan demokrasi bagi masyarakat Indonesia. Agar rakyat bisa berpartisipasi aktif untuk mengawasi dan memantau pemilu. Sebagaimana hak konstitusional dan hak asasi manusia dalam ruang kovenan hak-hak sipil dan politik.
Bagi KIPP sendiri, Sekolah Demokrasi bertujuan untuk menemukan dan menjaga perkaderan pemantau pemilu yang berkelanjutan. Sehingga, para lulusan Sekolah Demokrasi bisa mengemban amanah sebagai anggota sekaligus kader KIPP. Dengan begitu, para lulusan Sekolah Demokrasi akan menjaga keberadaan KIPP sebagai wadah pejuang-pejuang pemilu dan demokrasi di Indonesia.
Tujuan Sekolah Demokrasi Kader Pemantau Pemilu adalah terbinanya kader pemantau pemilu yang memahami subtansi pemilu dan demokrasi, menyadari peranan dan fungsinya dalam organisasi.
Target Sekolah Demokrasi Kader Pemantau Pemilu adalah;
- Memiliki kesadaran untuk memantau pemilu dan mengawal demokrasi
- Mampu melaksanakan kegiatan pemantauan
- Memiliki kesadaran menjalankan organisasi
Materi Pembelajaran Sekolah Demokrasi Kader Pemantau Pemilu
1. Sejarah Pemilu
a. Awal Kata Pemilu
b. Pemilu di Dunia dan Indonesia
c. Sistem Pemerintahan
d. Sistem Pemilu
e. Matematika Pemilu
f. Peserta, Penyelenggara dan Penyelenggaraan Pemilu
g. Hukum Pemilu
Usulan Narasumber: Bang August Mellaz dan Bang Juri Ardiantoro
2. Catatan Pemikiran dan Pergerakan Mulyana Wira Kusuma
a. Latar Belakang Keluarga
b. Masa-Masa Pembentukan Pemikiran
c. Memulai Gerakan Advokasi HAM
d. Pemikiran dan Pergerakan Pemantauan Pemilu
c. Pemikiran-Pemikiran Demokrasi dan Pemilu
Usulan Narasumber: Bang Standarkia Latief dan Mas Muhtar Said
3. KIPP Indonesia
a. Latar Belakang Lahirnya KIPP
b. Gerakan Pemantauan KIPP
c. Struktur Organisasi KIPP
d. Manajemen dan Administrasi Organisasi KIPP
e. Hasil-hasil Kongres KIPP
f. Program KIPP
Usulan Narasumber: Bang Kaka Suminta
4. Kode Etik Pemantau Pemilu
a. Kode Etik Pemantau Pemilu Internasional
b. Penegakan Etik Pemantau Pemilu
c. Mekanisme Pemantauan Pemilu di Luar Negeri
d. Pemantauan Pemilu di Indonesia
Usulan Narasumber: Bang Ichal Supriadi dan Bawaslu (Perbawaslu No. 4 Tahun 2018)
5. Advokasi Pemilu
Usulan Narasumber: Bang Samaratul Fuad
6. Teknis Pemantauan
a. Persiapan pemantauan dan program fundrising
b. Pencatatan Data dan Informasi
c. Mekanisme Pelaporan ke Bawaslu, DKPP dan Kepolisian
d. Pelaporan Hasil Pemantauan
Usulan Narasumber: Bang Jojo Rohi dan Bang Rikson Nababan
7. Pengenalan Organisasi Pemantau Pemilu Dunia dan Indonesia (Mitra KIPP)
a. Anfrel
b. ADN
c. International Idea
d. SPD
e. IVID
f. NETGRIT
g. Perludem
h. KoDe Inisiatif
i. JaDI
j. JPPR
Usulan Narsum: Pimpinan Lembaganya
Penyelenggara dan Peserta Sekolah Demokrasi
- Pengurus KIPP
- Pengelola Latihan
- Panitia Pengarah
- Panitia Pelaksana
- Instruktur dan Fasilitator
- Narasumber atau Pemateri
- Peserta
Peserta Sekolah Demokrasi Kader Pemantau Pemilu akan mendapatkan:
- Buku
- Kaos KIPP
- Kartu atau tanda pengenal pemantau pemilu
- Dan lain-lain
Tambahan:
Formulir dan Dokumentasi
Buku-buku KIPP
Buku-buku Pemilu
UU Pemilu
PKPU
Perbawaslu
Peraturan DKPP
Jurnal dan lain-lain
Call Center Pengelola Sekolah Demokrasi atas nama Febricky - 081315801007