Sabtu, 14 April 2018 12:33
https://busy.org/editor
Empat Jet Tempur Tornado Inggris Serang Fasilitas Penyimpan Senjata Kimia Milik Suriah
Foto: Defense-arab.com
Jet Tempur Tornado Inggris membawa misil Storm Shadow
SERAMBINEWS.COM - Sejumlah jet tempur AU Inggris menembakkan sejumlah misil ke sebuah pangkalan militer Suriah yang diduga menyimpan bahan-bahan pembuat senjata kimia, Sabtu (14/4/2018).
Aksi ini merupakan serangan militer terbuka pertama Inggris terhadap rezim Presiden Bashal al-Assad.
Kemenhan Inggris mengatakan, empat jet Tornado telah menembakkan misil Storm Shadow ke pangkalan militer yang terletak 24 kilometer sebelah barat Homs.
Home » News » Internasional
Empat Jet Tempur Tornado Inggris Serang Fasilitas Penyimpan Senjata Kimia Milik Suriah
Sabtu, 14 April 2018 12:33
Empat Jet Tempur Tornado Inggris Serang Fasilitas Penyimpan Senjata Kimia Milik Suriah
Foto: Defense-arab.com
Jet Tempur Tornado Inggris membawa misil Storm Shadow
SERAMBINEWS.COM - Sejumlah jet tempur AU Inggris menembakkan sejumlah misil ke sebuah pangkalan militer Suriah yang diduga menyimpan bahan-bahan pembuat senjata kimia, Sabtu (14/4/2018).
Aksi ini merupakan serangan militer terbuka pertama Inggris terhadap rezim Presiden Bashal al-Assad.
Kemenhan Inggris mengatakan, empat jet Tornado telah menembakkan misil Storm Shadow ke pangkalan militer yang terletak 24 kilometer sebelah barat Homs.
Baca: AS Bersama Inggris dan Prancis Mulai Serang Suriah, Ini Sasaran yang Digempur
Baca: Arab Saudi dan Iran Terancam Terlibat Perang Terbuka, Ada Peringatan Keras Dari Putra Mahkota
Sebuah jet tempur Tornado GR4 milik AU Inggris.(Wikipedia)
Sebuah jet tempur Tornado GR4 milik AU Inggris.(Wikipedia) ()
"Fasilitas itu dulunya adalah pangkalan misil di mana rezim Assad diketahui menyimpan bahan pembuat senjata kimia," demikian Kemenhan Inggris.
"Indikasi awal menunjukkan serangan terukur yang menggunakan misil Storm Shadow cukup sukses," tambah Kemenhan Inggris.
Mereka juga meyakini serangan tersebut tidak akan mengakibatkan jatuhnya korban sipil, sebab target serangan berada jauh dari permukiman warga.
"Aksi ini dilakukan secara amat terbatas dan terukur agar tidak meningkatkan tensi ketegangan di kawasan dan sebisa mungkin mencegah jatuhnya korban warga sipil," May menegaskan.
May melanjutkan, sejumlah informasi signifikan termasuk data intelijen menunjukkan bahwa pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan senjata kimia di kota Douma akhir pekan lalu.
May menegaskan, serangan militer ini menberi sinyal jelas bahwa tak ada yang bisa menggunakan senjata kimia tanpa mendapatkan balasan.
"Ini adalah kali pertama sebagai perdana menteri saya harus mengambil keputusan untuk mengirimkan militer kita ke pertempuran, dan ini bukan keputusan yang mudah," kata May.