STILISTIKA: Lelaki Cacat Itu

Kajian-Stilistika-522x350.png
Karya sastra merupakan wujud dari hasil pemikiran manusia yang diciptakan untuk dinikmati dan diapresiasi. Setiap pengarang memiliki cara tersendiri dalam mengungkapkan gagasan dan gambarannya untuk menghasilkan efek-efek tertentu bagi pembaca. Kajian stilistika berperan untuk membantu menganalisis dan memberikan gambaran secara lengkap dalam pengungkapan gagasan itu.
Sebuah cerpen memiliki banyak aspek untuk dikaji melalui berbagai pendekatan. Cerpen dapat dikaji dari sisi manapun sesuai dengan pendekatan yang digunakan. Beragam pula pendekatan yang dapat dipakai untuk menganalisis suatu karya sastra. Dalam hal ini, penulis menggunakan pendekatan stilistika untuk menganalisis keindahan dan kekhasan bahasa pengarang dalam cerpen Lelaki Cacat Itu karya Arafat Nur.
Berbicara sastra tidak terlepas dari stilistika. Secara umum, stilistika mencangkupi diksi atau pilihan kata (pilihan leksikal), struktur kalimat, majas, citraan, pola rima, dan mantra yang digunakan seorang penulis dalam karya sastra (Sujiman 1993:13). Kajian stilitika dilakukan untuk mengkaji berbagai tanda-tanda kebahasaan yang digunakan oleh penulis, baik itu yang terdapat dalam unsur instrinsik dan ekstrinsik cerpen. Tanda-tanda kebahasaan itu dapat berupa unsur fonologi, unsur leksikal, unsur sintaksis, dan unsur bahasa figuratif.
Dalam hal ini, penulis melihat stilistika mampu merelevansikan linguistik dengan karya sastra. Stilistika dapat menjelaskan interaksi yang rumit antara bentuk dan makna yang sering luput dari perhatian dan pengamatan para kritikus sastra. Sebab, kajian stilistika melihat unsur-unsur bahasa yang digunakan untuk melahirkan pesan-pesan dalam karya sastra. Kajian stilistika berhubungan dengan pengkajian pola-pola bahasa dan bahasa itu digunakan dalam teks sastra secara khas. Atas dasar alasan itulah, relevansi linguistik dan karya sastra terlihat melalui pendekatan stilistika.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center