عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ. [رواه البخاري ومسلم]
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya" (Riwayat Bukhari dan Muslim)
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
Sangat jelas, Rasulullah mengajarkan kita apabila tak sanggup berkata baik, maka hendaklah diam saja.
Apalagi mengeluarkan suara yang sia-sia, seperti suara-suara yang jauh dari fitrah seorang manusia.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya. [Al-Israa: 36]
Bila yang keluar dari mulut sesuatu yang tak berguna sungguh kita tak akan sanggup mempertanggungjawabnya.
Apalagi hingga sampai membuat tetangga sangat terganggu, mungkin dia sedang istirahat, atau pun sedang menenangkan diri.
Bila tiba-tiba dia marah, sama dengan kita telah membantu memudahkan urusan syaitan agar orang menjadi marah.
Bila kita tak mampu mengajarkan tetangga akan kesabaran menghadapi godaan syaitan, setidaknya kita bisa tidak berbuat sesuatu yang dapat menghampiri syaitan kepadanya.
Tak bermanfaat tak masalah
Semoga faham aja dah syukurr