[ENG]
Beginning with the Dutch term "De tachtig jarige oorlog" is a term used to remind the time or duration of the Aceh war against the Dutch and was recognized by the Dutch as a war that caused huge military losses and almost bankrupted the Dutch empire.
[INA]
Diawali dengan istilah bahasa Belanda “De tachtig jarige oorlog” adalah istilah yang digunakan untuk mengingatkan waktu atau lamanya perang Aceh melawan Belanda dan diakui oleh pihak Belanda sebagai perang yang telah menimbulkan kerugian militer yang sangat besar dan hampir membuat bangkrut kerajaan Belanda.
[ENG]
In the Aceh War against the Dutch colonizers which continued for a period of up to 80 years. Has resulted in the death of four General of the Dutch War Commander in the land of Aceh, the four Dutch war generals are: Kohler, Pel, Demmeni and De Moulin.
[INA]
Dalam Perang Aceh melawan penjajah Belanda yang berlanjut selama kurun waktu sampai 80 tahun lamanya. Telah mengakibatkan empat orang Jenderal Panglima Perang Belanda tewas di tanah Aceh, keempat jenderal perang Belanda tersebut adalah: Kohler, Pel, Demmeni dan De Moulin.
[ENG]
Many of the other General of the War Commander of the Dutch Army were removed from their positions and returned to Aceh because they were considered to have failed in carrying out their mission and duties. They are: Van Kerchem, Van Teijn, Pempe Van Merderford, Deykerhoof and others.
[INA]
Banyak juga Jenderal Panglima Perang Tentara Belanda lainnya yang dicopot/ditarik jabatannya kembali ke Aceh karena dianggap gagal menjalankan misi dan tugasnya. Mereka adalah diantaranya: Van Kerchem, Van Teijn, Pempe Van Merderford, Deykerhoof dan lain-lainnya.
[ENG]
In addition, many Dutch officers and soldiers were killed and injured. Including one is the Dutch War Commander General Van der Heijden. Which resulted in one left eye blindness due to being hit by a bullet in the war against the people of Samalanga (Aceh) led by a woman named Pocut Meulingo or Mahligai.
[INA]
Selain itu, banyak juga para perwira dan prajurit sedadu Belanda tewas dan luka-luka. Termasuk salah satu adalah Panglima Perang Belanda Jenderal Van der Heijden. Yang mengakibatkan sebelah mata kirinya mengalami kebutaan dikarenakan terkena peluru dalam perang melawan rakyat Samalanga (Aceh) yang dipimpin oleh seorang wanita bernama Pocut Meulingo atau Mahligai.
[ENG]
The Aceh War against the Dutch Colonialists began in 1867 when General Wijer made a letter to the Sultan of Aceh to recognize the authority of the Dutch East Indies based in Batavia. However, the invitation was rejected.
[INA]
Perang Aceh melawan Penjajah Belanda bermula pada tahun 1867 pada saat Jenderal Wijer membuat surat kepada Sultan Aceh supaya mengakui kekuasaan Hindia Belanda yang berpusat di di Batavia. Namun, ajakan tersebut ditolak.
So and thank you for those who have read and voted on this simple post. There are many things we have to learn to get more advanced because I also still learn to make posts. I apologize if there are still many shortcomings. to help me in writing and other things. Can comment below . Salam Aneuk Nanggroe
Sekian dan terimakasih saya ucapkan bagi yang telah membaca dan memberikan vote di postingan saya yang sederhana ini. Banyak hal yang harus kita pelajari agar lebih maju lagi dikarenakan saya juga masih belajar membuat postingan. Saya memohon maaf jika masih banyak kekurangan. untuk membantu saya dalam hal menulis dan hal-hal lainnya. Bisa memberikan komentar dibawah .Salam Aneuk Nanggroe
regards,
@mrnazildan