(Selalu dalam Kenangan) ... Kadang kita terlalu angkuh ucapkan maaf hingga akhirnya kita yang menangis.
(Maafkan aku yaa jika aku ini belum bisa membuat kamu itu seneng atau bahagia. Maafkan aku karena aku belum bisa untuk jaga perasaan kamu itu. Maafkanlah aku:").
Sengaja aku mengirim sms permintaan maaf kepadanya beberapa kali hari itu, meskipun dia tidak tau dan mungkin tidak akan pernah tau apa kesalahanku, aku berharap dia benar-benar tidak tau sampai kapanpun.
“Sayank... kenapa selalu minta maaf? Bukankah kamu tidak tidak pernah salah selama ini? Ada apa denganmu hari ini belahan jiwaku?”.
Duhh... menetes air mataku, dia benar-benar sangat pengertian dan selalu percaya padaku. Dia telah menitipkan hati dan perasaannya untuk kujaga sepanjang waktu bagai kujaga hatiku. Aku benar-benar harus menunaikan amanah ini sampai aku lelah untuk menjaganya. Mulai hari ini aku janji pada hatiku untuk tidak lagi mencurigai dia, apalagi sempat mencaci maki dia dalam hatiku. (bersambung ...