Anak-anak mempunyai ruang kehidupan dalam proses menjadi dewasa , sebutan anak-anak biasanya yang masih duduk di sekolah taman kanak-kanak sampai sekolah dasar atau dihitung dari umur mereka, orang tua memperlakukan anak-anak berbeda-beda dengan anak yang sudah dewasa, setiap orang tua, berharap supaya anaknya menjadi anak yang baik.
Kehidupan anak-anak di pedesaan, akan berbeda dengan kehidupan anak- anak di kota, yang membedakan adalah lingkungan tempat mereka tinggal. Seperti anak-anak yang tinggal jauh agak jauh dari kota, masih banyak hamparan tanah yang kosong, sawah dan tidak jauh dari sungai.
Karakter anak-anak yang tinggal jauh dari kota akan berbeda dengan karakter anak-anak yang tinggal di kota, alas kaki salah satu karakter dimana anak- desa sebagian jarang memakai alas kaki sewaktu bermain di sawah atau bermain di sungai.
Waktu bermain ketika pulang sekolah anak-anak bisanya saling nyamper dengan anak-anak tetangga dan berkumpul di lahan yang luas ateu bermain di salah satu rumah yang mempunyai anak sebaya, mereka bermain saling canda tawa, dan sekarang anak-anak memiliki waktu panjang untuk bermain dengan adanya Pandemi Corona, anak-anak belajar di rumah.
Bermain ala kehidupan di desa , bermainnya anak-anak yang tinggal di kampung dan suasana masih alami, udara masih segar siapapun akan betah tinggal di suasana desa. Tidak terkecuali anak-anak yang tidak mempunyai beban.
Bermain tanpa beban, terkadang anak-anak sering di sebut dengan kalimat namanya anak-anak, dengan longgar waktu untuk beraktifitas masa anak-anak dengan positif. Tidak lagi menjadi beban untuk anak-anak yang sedang melakukan aktifitas di alam terbuka, akan berbeda dengan orang tua yang selalu rasa khawatir.
Aktifitas bermain anak-anak, aktivitas bermain anak-anak seperti yang kita lihat tidsk jauh dari keseharian mereka tinggal, anak-anak tinggal di sekitaran sawah dsn sungai,seperti nencari belut, berenang di sungai, mencari ikan di sungai dan aktifitas yang lainnya.
Bermain dengan menjaring ikan , aktifitas ini anak-anak dilakukan pada pagi atau sore hari dimana matahari mulai bergeser ke arah barat, aktifitas anak-anak tidak menjadi beban karena masih belum mengetahui hal yang lain.
Menjaring ikan tujuan utama adalah mengisi waktu dan bersenang senang, namun kalau memang didapat ikan mereka beruntung dan merasa gembira , bisa dibawa pulang untuk dimasak atau sekedar untuk dimakan bersama temannya.
Bermain dan beraktifitas anak-anak menjaring ikan di sungai, ilmu menjaring didapat dari orang tua mereka dan ilmu tersebut akan melekat dikemudian hari sampai dia dewasa. Kalau lihat kondisi sekeliling sungai, airnya kadang bisa banjir dan ada lokasi yang cukup dalam.
Terseleksi dari alam , bermain dan aktifitas anak-anak biasanya ada salah satu anak yang menjadi pimpinan dalam bermain, bisa dari umur anak-anak atau dari keberanian mentalnya, memimpin bermain sesama anak-anak ada yang menonjol keberanian atau biasa-biasa saja.
Anak-anak banyak aktifitas dengan fisik seperti bermain layang-layang, salah satu permainan tradisional yang masih dilakukan baik anak-anak, maupun orang dewasa. Bermain layang-layang mengambil di tempat yang luas seperti di sawah karena anak-anak tinggal tidak jauh dari sawah dan kebun.
Anak-anak ini masih belajar main layang, dan dibantu oleh temannya supaya layang bisa terbang, keceriaan dan rasa gembira apabila layang bisa terbang, itulah cerita sedikit tentang anak-anak desa yang sedang bermain pada usianya, terimakasih.
Sukabumi, Juli 2020.