Kenangan pertama diatas angkasa

Selamat malam sahabat steemian, hari ini sebuah tragedi kecelakaan pesawat udara kembali terjadi ditanah air kita indonesia, pesawat udara lion air mengalami naas saat berangkat dari jakarta menuju pangkal pinang terjatuh disekitat perairan tanjung karawang.

image

Mendengar berita kejadian ini, hal ini kembali mengingatkan saya dua tahun yang lalu ketika pertama kali melakukan perjalanan Medan-Jakarta menggunakan pesawat udara, Alhamdulillah pesawat yang kami tumpangi selamat sampai tujuan. Jenis pesawat yang saya tumpangi waktu itu adalah pesawat lion air.

Mula-mula saya sangat merasa senang, karena bisa naik pesawat, apalagi ini pengalaman pertama saya. Walaupun harus menunggu waktu keberangkatan yang lama dibandara, hati saya tetap sabar dan ingin sekali menikmati sensasi berada diatas angkasa.

Perjalanan yang saya lakukan adalah dalam rangka kegiatan studi banding dan pelatihan aparatur desa yang diagendakan dilaksanakan diprovinsi daerah khusus ibukota jakarta. Dengan jumlah peserta seratus lima puluh orang kami berangkat melalui bandara Kuala namu Medan Sumatera utara.

image

Namun ada satu kenangan yang masih membuat trauma dipikiran saya sampai saat ini ketika menumpangi pesawat udara. Kejadian itu adalah ketika pesawat yang kami tumpangi menabrak awan "kumulonimbus", pesawat bergetar hebat dengan suara seperti diterjang hujan batu. Mula-mula saya tidak merasa takut, saya berpikir mungkin memang begini keadaannya saat pesawat berada diangkasa.

Kumulonimbus adalah sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. Kumulonimbus berasal dari bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. [wikipedia]

Tidak lama kemudian terdengar peringatan dari kabin depan pesawat bahwa pesawat udara dalam keadaan darurat, sontak jantungku berdegub kencang, apalagi secara otomatis peringatan tersebut mewanti-wanti kami untuk bersiap-siap mengambil alat pengaman yang tersedia jika sewaktu-waktu hal yang tidak diinginkan terjadi.

image

Suasana semakin mencekam ketika pesawat terbang tak beraturan, tak henti-hentinya mulut kami komat kamit berdoa memohon kepada Allah agar secepatnya terbebas dari masa panik ini. Nampak semua penumpang pucat pasi, apalagi saya yang baru pertama kali naik pesawat. Ada yang menangis dan ada juga yang seakan-akan telah pasrah.

Hampir lima belas menit pesawat berjuang melepaskan dirinya dari terjangan awan badai petir tersebut, untunglah pilot pesawat yang sudah sangat berpengalaman mampu mengendalikan laju pesawat, dan berkat doa para penumpang pesawat terbebas dari amukan awan komulonimbus yang berbahaya ini.

Suara peringatan dari kabin menyatakan masa kritis telah dilalui, kini semua penumpang kembali bersemangat dan mengucapkan puji syukur karena terlepas dari maut, satu jam kemudian suara peringatan kembali terdengar, sejenak kami terkejut apakah ada bahaya lagi?...dan ternyata peringatan tersebut adalah pesawat mau mendarat...

Inilah cerita pengalaman saya pertama kali menumpang pesawat udara. Alhamdulillah kami semua selamat sampai tujuan.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center