Suatu ketika, medio Oktober 2016, Komunitas Kanot Bu diajak bekerjasama oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk ikut ambil bagian dalam Anti-Corruption Youth Camp yang digelar di Sabang, sebagai pemateri dan yang memproduksi atribut-atribut outdoor acara tersebut. Maka sibuklah orang-orang Bivak Emperom dalam mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan. Pikiran dan tenaga terkuras demi menghasilkan produk-produk artistik sekaligus mengungkap pesan-pesan anti-korupsi.
Di tengah kesibukan itulah, entah bagaimana @only.home membuang suntuk sibuknya dengan menulis satu kalimat anjuran di sebilah kayu bekas dengan bunyi: Dilarang Sendirian. Maka dua deret kata itu, kemudian memprovokasi yang lainnya untuk menulis apa pun isi kepala (dalam hal ini mereka sama sekali tidak pakai hati) di atas kayu, triplek, dan papan bekas yang kemudian dipaku secara massal di tembok belakang Bivak Emperom.
Semua tulisan-tulisan mereka berupa ungkapan-ungkapan asmara yang alih-alih puitis, malah banyak mengungkap ke-patah-hati-an seorang muda/(i) akibat asmara haruslah dirayakan dalam kalimat-kalimat paling celaka. Ambil contoh, ZIONISME dijadikan akronim dari kalimat, "Zomblo Imoet, Manis, Menyedihkan. Lalu ada JOGING PAGI sebagai kependekan dari "Jomblo Nungging Pada Gila", JOGING SORE, "Jomblo Garing Sok Revolusioner", atau JONGOS "Ngos-ngosan Ngejomblo."
Kelak tembok yang dipenuhi berbagai 'ungkapan perayaan' patah hati ini diberi judul Tembok Ratapan Para Mantan. Namun sama halnya dengan tembok-tembok yang memuat pesan tragik di dunia (Tembok Berlin, misalnya), tembok ratapan para mantan ini tak bertahan lama oleh sebab beberapa hal yang tidaklah elok untuk dibeberkan di sini.
Demikianlah. Komunitas Kanot Bu pernah menyediakan ruang tersendiri bagi siapa pun yang ingin mengungkap gelinjang kata hati dalam kalimat-kalimat, yang boleh dikata, tidak akan kau dapatkan di google meski kau sudah memasukkan keyword "Kata-kata Sedih" dalam kotak pencarian.