Selebihnya Adalah Syukur dan Terimakasih; Catatan Ringan Acara Peluncuran Buku 'Judul di Belakang' Kemarin Petang

IMG-20180114-WA0021.jpg

Pertama sekali adalah syukur. Syukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Selebihnya adalah terima kasih. Peluncuran dan bedah buku Judul di Belakang (JdB) telah selamat sentosa dilaksanakan kemarin petang, di Bivak Emperom, tempat biasa kami berkegiatan sesuai porsi pikiran masing-masing. Ada banyak orang yang datang. Benar-benar banyak orang, dan ini diluar prediksi kami sebelumnya.

Komunitas Kanot Bu lahir pada tahun 2008, bertempat di Bivak Emperom sejak 2012, dalam perjalanannya telah banyak menyelenggarakan pelbagai acara kebudayaan dan seni yang diikuti oleh orang-orang muda, putra dan putri. Tapi dari sederetan acara-acara yang pernah digelar di Bivak Emperom, acara kemarin petang adalah satu acara paling meriah dan menggemaskan yang pernah ada dalam dua tahun terakhir.

Apa yang membuat meriah acara Luncur dan Bedah JdB kemarin tidak terlepas dari keikutsertaannya kami dalam satu platform berbasis komunitas, @steemit. Yang dengan sendirinya membuat kami terhubung dengan banyak orang-orang hebat di komunitas steemit, yang dalam lingkup Indonesia komunitas itu telah terbentuk jauh-jauh hari. Keterhubungan ini jadilah semacam 'obat kuat' bagi kami untuk terus berkarya, berkarya, melulu berkarya, yang di saat-saat tertentu akan ditampilkan ke hadapan publik.

IMG-20180114-WA0010.jpg

Hingga:

Kepala KSI Chapter Bandung, @mariska.lubis, datang dan 'memasrahkan diri' untuk kami bajak jadi Juru Bedah didampingi dalam acara Luncur dan Bedah JdB. Duo kurator, @aiqabrago dan @levycore, turut ikut ambil bagian sebagai peserta acara. Sebagaimana halnya @rismanrachman, Peutuha KSI mengikuti acara ini dengan membawa pencerahan filosofisnya ketika diminta mengomentari tentang buku JdB saat acara bedah sedang berlangsung.

Ada banyak steemian lintas passion yang datang. Juga banyak teman-teman yang belum tahu apa itu steemit ikut berbaur dalam acara ini. Silaturrahmi terjalin, hangat, meriah dan lagi-lagi kami harus memakai kata menggemaskan untuk menggambarkan suasana. Lebih-lebih ketika No Kolor Day memainkan beberapa lagu milik Amroe & Pane Band dan Seungkak Malam Seulanyan. No Kolor Day adalah band dadakan yang dua personilnya (Syafri di cello dan Alan di cajon) diajak tampil oleh @fooart 12 jam sebelum acara dihelat. Sementara dua personilnya lagi adalah @fooart, frontmen Seungkak Malam Seulanyan dan @iqbalubit, musisi berbakat muda andalan Amroe & Pane Band.

Di samping jalinan silaturrahmi, sharing informasi adalah satu hal penting yang perlu dicatat di sini. Khusus informasi tentang platform steemit terurai dengan sendirinya dari para steemian yang ada kepada teman-teman yang belum tahu banyak tentangnya. Tentunya promo steemit berlangsung, sementara lagu-lagu sedang dinyanyikan di atas panggung.

IMG_20180114_165614.jpg

Acara Luncur dan Bedah Buku JdB digagas dengan memadukan dunia steemit yang berbasis digital dengan dunia nyata yang berbasis alam sekitar. Jika Mariska Lubis yang memang seorang penulis perempuan nasional (satu karya buku fenomenalnya berjudul; Wahai Pemimpin Bangsa Belajar Dari Seks Dong!!!) boleh dikatakan mewakili dunia steemit. Putra Hidayatullah, Alumnus SOAS University London adalah perwakilan dari yang kami sebutkan kedua, mengingat intelektual muda ini sering kami ajak berdiskusi tentang dunia seni, budaya, dan literasi sebelum kami ikut tampil di steemit. Begitu pun dengan formasi band No Kolor Day yang penjelasan personelnya telah terang kami urai di paragraf sebelumnya.

Selebihnya adalah syukur. Lalu terima kasih. Terima kasih untuk semua yang telah ikut berpartisipasi dan meluangkan waktu untuk mengapresiasi. Saleum mameh.

WhatsApp Image 2018-01-15 at 18.48.44.jpeg

IMG_20180114_181934.jpg

IMG-20180114-WA0005.jpg

WhatsApp Image 2018-01-15 at 18.49.10.jpeg

WhatsApp Image 2018-01-15 at 18.48.41.jpeg

IMG_20180114_171937.jpg

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center