Bercerita tentang kegiatan sekolah di hari sabtu, seluruh siswa saya masih berkonsentrasi pada kegiatan yang cukup menarik perhatian, yakni kegiatan Mini Riset.
Mini Riset menjadi salah satu kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh siswa. Jadwalnya dilaksanakan 2 minggu sekali di hari Sabtu. Setiap siswa harus menyelesaikan minimal 1 Mini Riset selama 3 tahun belajar di sekolah.
Sebagai ide penentuan judul Mini Riset ini, para siswa biasanya diminta mulai mengangkat masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari dan urgent untuk diselesaikan. tidak perlu sampai membutuhkan biara besar, utamakan pada pentingnya melatih siswa dahulu.
Sebenarnya, tujuan awal dari pelaksanaan kegiatan Mini Riset ini adalah membiasakan siswa menggunakan cara berpikir saintifik dalam mencari solusi masalah tertentu. Apabila siswa/i menghadapi masalah di dalam kehidupannya kelak, mereka ridak akan salah langkah untuk menanganinya. Mereka bisa memulai dengan merumusukan masalah, menguji hipotesis, mengumpulkan dan mengolah data, hingga muncullah kesimpulan sebagai jalan keluarnya.
Di samping itu, para siswa menjadi terbiasa produktif dalam menghasilkan karya ilmiah. Jangan salah teman-teman Steemian, karya ilmiah ini bisa jadi rujukan untuk penemuan ilmu dan atau hal baru lainnya. Bahkan, Mini Riset yang bertema Sosial pun bisa jadi pertimbangan dalam mengambil kebijkan hidup bermasyarakat.
Sudah hampir 5 tahun lamanya saya berperan sebagai guru pembimbing riset mini. Ada beberapa inti masalah yang siswa/i saya angkat dalam penelitiannya. Seperti hubungan antara Media Sosial dengan Prestasi Siswa (Sosial) dan Ekstrak Biji Alpukat sebagai Ekstrak Antioksidan. Walalupun sederhana, hasil penelitian mereka akan bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan, termasuk peneliti selanjutnya. Dan yang paling penting lagi, siswa saya senang melakukan penelitian ini.
Di perguruan tinggi nanti, para calon mahasiswa ini juga akan menghadapi kewajiban yang sama. Program Riset ini bersifat kontinyu, tidak akan terputus dan menjadi prasyarat kelulusan dalam meraih Strata 1. Perkembangan teknologi juga tidak luput dari sumbangan ide para peneliti terdahulu. Kita tahu betul bahwa dulunya tidak ada media telekomunikasi jarak jauh hingga telpon ditemukan. Terlepas dari sekelintir perdebatan apakah yang menemukannya Alexander Graham bell atau Antonio Meucci. Lama-lama terjadi inovasi yang luar biasa maju, seperti bentuk yang berubah, kabel menghilang, muncul layar, tombol berganti jadi layar sentuh, dan entah perubahan apalagi yang akan terjadi ke depannya.
Jadi, menjadi peneliti muda merupakan panggilan jiwa yang sangat mulia. Itulah yang saya sering ucapkan kepada siswa/i bimbingan saya. Bisa jadi sang penemu esok akan berpulang. Namun, penemuannya akan dimanfaatkan terus oleh orang banyak. Hal inilah yang menjadikan seseorang itu pantas dikenang, Bukan?
Mari, hayuk kita membimbing peneliti muda
Terima kasih sudah membaca.
Salam pendidik.