Hamdani Putra Pasai Kemas Novel Pengantin Surga

IMG_20180419_124128.jpg

BERITA PENDIDIKAN, ACEH UTARA- Hamdani Mulya nama pena dari Hamdani, S.Pd putra daerah Pasai kelahiran desa Paya Bili, Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara 1979 kemas novel berjudul Pengantin Surga, Balada Jamaah Haji yang berlayar Bersama Tsunami. Hamdani menulis novel tersebut terinspirasi dari bencana tsunami yang pernah menyapu Aceh pada 26 Desember 2004 lalu.

IMG_20180416_074719.jpg
Foto: Cover Belakang Novel Pengantin Surga.

Novel Pengantin Surga bercerita tentang sepasang jamaah calon haji asal Aceh yang gagal berangkat karena meninggal disebabkan oleh tsunami yang datang tiba-tiba menjelang keberangkatan ke tanah suci Mekkah. Serta merekan sejarah seorang teungku (ustaz) yang kehilangan anak gadis hafiz Al-Qur'an, karena bencana tsunami yang memporak-poranda Aceh.
Hamdani memaparkan dalam kata pengantar novel yang ditulisnya bahwa karya sastra yang muncul ke ranah publik berbentuk novel umumnya selalu dilihat dari dua sisi, yaitu nilai estetika dan pesan moral yang terkandung di dalamnya. Lalu wujud ini menjadi catatan atas peristiwa yang pernah mendera sebuah wilayah, dan penulis menjadi juru berita atas realita yang ada. Realitas musibah, kerugian harta benda, korban jiwa, dan tangis para korban.
Hamdani sebagai pegiat literasi dan guru Bahasa Indonesia di MAN Kota Lhokseumawe mengemas novel Pengantin Surga secara apik dengan bahasa sastra yang indah. Buku tersebut merupakan debut perdana Hamdani dalam bentuk novel diterbitkan oleh Mahgza Pustaka yang berpusat di Margomulyo, Yogyakarta. Novel karya penulis Aceh tersebut resmi meluncur pada pertengahan bulan April 2018.
IMG_20180419_124016.jpg

Novel selain bagian dari genre (jenis) karya sastra ternyata juga menjadi rekaman dokumenter sejarah peradaban manusia. Novelis menuangkan berbagai tragedi memilukan dalam karyanya. Lalu, sastra itu jadilah barang antik bagi para penulis dan penikmat sastra.
"Melalui karya sastra penulis berekspresi menyuarakan bentuk duka citanya. Nilai estetika dengan kedalaman maknanya, bahkan metafora serta analogi lainnya terkait sejarah bencana adalah bagian tak dapat dipungkiri." ungkap Hamdani alumi FKIP, Universitas Syiah Kuala ini.
(Sumber Berita: Dokumentasi Jurnalis MAN Lhokseumawe.)

IMG_20180420_105703.jpg
Foto: Hamdani Mulya Penulis Novel Pengantin Surga.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center