Sambil menggendong ransel kesayangan, sampailah kami di gedung Museum Bank Indonesia. Berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara no 3, Jakarta Barat, membuatnya mudah diakses dan pasti diketahui oleh warga setempat. Nah sesampainya kami di depan stasiun Kota dengan menggunakan bajaj, kami menyeberang jalan dan sampailah didepan museum.
Untuk masuk museum ini pengunjung hanya dikenakan biaya sebesar Rp 5000, harga yang sangat terjangkau untuk mendapatkan pengetahuan sebanyak ini, oiya dan datanglah sebelum jam 4 sore ya, karena tepat pukul 4 itu museum sudah harus steril dari pengunjung. Kami datang pukul 15.15 yang berarti hanya tersisa waktu 45 menit untuk menjelajahi museum ini, tapi tak apalah dari pada tidak sama sekali. Disini kita akan melihat seluruh sejarah mengenai alat tukar yang ada di Indonesia, mulai dari berbagai rempah rempah, emas hingga uang yang kita gunakan saat ini.
Banyak hal yang baru aku ketahui setelah aku mengunjungi museum ini, salah satunya adalah bahwa dahulu di negeri kita ini terdapat berbagai macam mata uang, tergantung dari tiap daerah (Orida). Dan disini ada pula berbagai contoh kepingan uang, brankas dan berbagai macam hal yang berhubungan dengan dunia perbankan. Sayangnya, konsep museum ini sebetulnya sangat modern namun beberapa alat peraga yang awalnya dapat difungsikan untuk interaksi dengan pengunjung sekarang sudah tidak bisa lagi, pasti akan lebih seru bila alat alat tersebut masih berfungsi.
Kemudian, kami melanjutkan jalan jalan sore kami menuju kawasan Kota Tua, ya tidak sampai 5 menit berjalan kaki kami sudah sampai. Banyak hal yang bisa dilakukan disini, bisa duduk duduk santai, berselfie-ria atau mau berkeliling menggunakan sepeda sewaan juga bisa. Selain itu banyak orang orang yang menggunakan berbagai macam kostum dan menawarkan untuk foto bersama, masalah bayar? Tenang, cukup seikhlasnya. Dan kami memilih untuk sekedar duduk sambil menikmati sore sembari melepas lelah pada kaki yang sudah berjalan seharian.
Oiya saat ini di Jakarta sedang marak sekali euforia Asian Games 2018 sehingga banyak hiasan bertema disudut sudut kota terutama dikawasan wisata. 3 makhluk menggemaskan ini adalah maskot untuk acara bertaraf internasional itu, bhin bhin, atung, dan kaka. Nah sudah puas berjalan jalan keliling Jakarta hari itu, saatnya kami pulang menuju tempat singgah di daerah Jakarta Selatan dengan menggunakan KRL. Kemana lagi tujuan kami bertamasya di Ibu Kota Jakarta? Tunggu post selanjutnya ya.
Terimakasih sudah menyempatkan untuk membaca tulisanku kali ini. Semoga memberikan informasi dan manfaat bagi siapapun yang membaca. Dan terima kasih juga kepada Komunitas Steemit Indonesia dan kepada para Curator Indonesia @aiqabrago serta @levycore untuk dukungannya
XOXO
Gajahkeciljalan2