Steem Antara Cinta dan Harapan
Debar berdebar semakin kencang seperti suara genderang akan perang.
Dengan nama panggung Steem dia hadir mengalahkan semua hal (media sosial) yang sedang ada sekarang.
Hal seperti inilah yang terasa ketika pertama kali mengenalnya.
Rasa ingin tahu pun semakin kencang menerpa isi kepala.
Belajar akan ingin tahu ini semakin ku asah dikala melihat mereka yang sedang menari di atas steem.
Rasa cemburu hatipun semakin menggebu.
Ibarat kaca berdebu yang terus ku sapu.
Seperti api yang membuat abu.
Bukan seperti air dan api yang selalu beradu.
Waktu memang yang menjadi kendala, kendala untuk berfikir, mentafsir, serta sulit untuk berfikir.
Tiba disana, diikala arti steem terpecah dan meresap dikepala.
Tanpa ampun saya beri balasan
Berupa catatan.
Berupa tulisan.
Juga Ingatan, ingatan yang dituangkan untuk harapan.
Akhirnya luluh dalam pelukannya, rupanya tak susah mendapatkannya asalkan ada upaya, usaha, dan sedikit cerita.
Bergelut dengannya (steem) seakan menjadi candu akhir-akhir ini.
Iri pun pergi, aku pun siap berlari lagi di alam hobi.
Namun aku tetap disini bertahan menggapai mimpi.
Walaupun mereka datang silih berganti.
Aku tetap setia menanti.
Penuh harap akan mimpi yang akan bersemi.
Sukses kita raih bersama.
Menjalin erat persahabatan dalam satu genggaman tangan.
Tak perlu persaingan karena disini kita sama.
Sama tujuan yaitu kesuksesan.