Source Image
Hampir setiap orang tahu bahwa iman adalah tentang keercayaan, keyakinan, di dalam hati tempatnya. Tak ada yang bisa menebak menerka mengagak-agak bahwa seseorang memiliki iman. Dari lidah yang luntur tak bertulang dia terucap, dari badan yang bernyawa dia berwujud. Keta'ataan kepada sang Tuhan dan Jauhnya insani dari maksiat, fikir yang dikandung isi batok kepala, maupun tingkah-laku yang yang gerakkan jasad. Siapa sangka dia bisa berkurang atau surut, siapa duga dia bisa pasang dan bertambah. Tak ada yang dapat mengukur.
Tingkatannya pun berbeda beda, dari yang hanya sebatas mengaku bahwa Allah adalah tuhan yang Esa, disebut muslim, mukmin yang mempelajari setiap aturan / hukum dan menjadikannya sebagai pedoman hidup, memperbaiki setiap amal dan tingkah lakunya agar lebih baik dari hari ke hari sesuai tuntunan islam muhsin, hidup adalah ibadah kepada rabbul 'alamin dan hidup adalah pengabdian mukhlis. Atau telah sampai kita kepada titik iman yang paling tinggi adalah muttakin atau bertaqwa pada tuhan sang maha pemilik segala-galanya, (wikipedia.org)
Semua muslim, semua hidup di zaman yang ketika ditanya mereka bisa membuka google untuk mencari tahu semua, tapi di hadapan penghulu kita tidak diperkenan untuk membuka android dan berpura-pura sms penting, mudah saja menghaphalnya lagi. Namun, sangat disayangkan jangan mengetahui yang terkandung dalam setiap poin-poin yang terkandung dan menjadi rukun itu telah pudar. Dan telah jarang yang mengulang-ulangnya.
-
[Source Image](https://nuqtoh.com/rukun-iman/#.W4UnZyT7TDc)
- Iman kepada Allah. Bagaimana kamu dikatakan beriman ketika keberadaan Allah saja telah kau nafikan dalam sembunyi bathinmu seakan tiada percaya, KTP dan keturunan yang membuat kita bertahan dalam Islam tidak lah cukup. Allah itu ada. Apakah alam semesta ini ada dengan sendirinya. Allah lah ang mencipta bumi, langit dan seisinya, Allah pula yang mengatur alam semesta ini. Tiada yang patut menjadi sesembahan kecuali Allah semata.Apakah kita telah tahu nama-nama Allah dan sifatnya. Apa masih sulit, otak bagian sebelah mana yang mengingkari itu.
- Iman kepada malaikat. Tiada yang tahu bilangan yang pasti, jumlah malaikat yang diciptakan Allah. 10 Malaikat yang wajib diimani yang semestinya kita juga masih ingat akan nama-namanya. Malaikat Jibril, Mikal, Rakib, Atid, Mungkar, Nakir, Izrail, Israfil, Malik, Ridwan.
- Iman kepada kitab-kitab Allah. Kitab Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur'an.
- Iman kepada Rasul-rasul.ada 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui. Dan itu bukan jumlah keseluruhan nabi dan rasul yang bilangannya juga sangat banyak.
- Iman Kepada Hari Kiamat/Hari Akhir. Seakan ini telah banyak yang tidak percaya, hidup hanya sebatas di dunia ini saja bagi mereka yang imannya lagi berkurang. Jika kita percaya hari akhir itu pastilah ada dan akan nyata, tentu sebisa mungkin kita mempersiapkan diri untuk bekal hidup pada hari yang ketika itu surga dan neraka nampak nyata.
- Iman kepada Qada dan Qadar. Takdir yang baik dan Buruk. Percayakah kita, yakinkah kita, bahwa setiap kebaikan dan keburukan itu terjadi karena kehendak dari sang maha pencipta. Bahkan sehelai bulu atau rambut tidak akan jatuh tanpa kehendaknya. Iman kepada qada dan qadar, percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah swt telah menentukan segala sesuatu yang akan terjadi untuk mahluknya (qada dan qadar) . Setiap manusia , telah diciptakan dengan ketentuan-ketentuan dan telah di atur nasibnya sejak zaman azali. Akan tetapi bukan berarti kita sebagai manusia bermalas-malasan menunggu nasib tanpa berusaha / berikhtiar .Karena sebuah keberhasilan tidak akan tercapai tanpa adanya usaha .
Seleum Meutaloe Syedara dari Meudrat.
Posted from my blog with SteemPress : https://darussaadahlipahrayeuk.com/meudrat/2018/08/28/iman/