Anakku yang Menderita Tuna Rungu dan Tuna Wicara

Salam sejahtera kepada rekan-rekan steemian semua..

Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan steemian yang masih bertahan atau yang memulai kembali aktifitas menulis setelah bertapa sekian tahun.

Postingan kali ini, saya akan berbagi cerita tentang anak laki-laki saya yang menderita gangguan pendengaran dan gangguan bicara.

Rizieq Jaisy Ar Riza, itulah nama yang kami sematkan padanya 3 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 17 Mei 2018. Kini usianya telah 3 tahun.

IMG20210517105209.jpg

Lazimnya orang tua yang menyambut kedatangan keluarga baru yang penuh dengan suka cita dan kebahagiaan yang tak terkira. Pun demikian dengan kami selaku orang tua dari Rizieq (panggilan) kami kepadanya.

Rizieq bukanlah anak pertama kami. Karena sebelumnya kami telah di anugerahi 3 orang putra dan putri (2 orang putra dan 1 orang putri). Sama perlakuan kami dalam membesarkan dan mendidiknya seperti saudara-saudara kandung Rizieq lainnya.

IMG20210513084026.jpg

Hari demi hari kebahagiaan kami terus bertambah dengan kelahiran putra ke-empat kami tersebut. Juga lazimnya bayi-bayi lain, sakit-sakit ringan juga di alami oleh Rizieq.

Saat usianya beranjak 8 bulan, Rizieq mengalami panas yang tidak lazim. Dan kebetulan pun pada saat itu kami tidak berada di kota tempat tinggal kami. Karena pada saat itu ibunya sedang ada kegiatan di luar kota tempat tinggal.

Sore hari sekitar jam 5, kami bawa Rizieq ke salah satu Rumah Sakit yang ada di kota tersebut. Kami masuk melalui jalur Instalasi Gawat Darurat (IGD). Rasa iba melihat Rizieq yang terus ku dekap, dengan kancing dada baju yang ku pakai kubuka semua, agar kulit ku bersentuhan langsung dengan Rizieq.

Setalah sekitar 10 menit, datang dokter umum perempuan. Dia menyuruhku untuk meletakkan Rizieq di atas bed. Setelah dilakukan pemeriksaan, suhu badannya 39.8 °©. Dokter tersebut memberikan resep obat yang harus kami tebus di apotek. Kami pun pulang setalah menebus reseb obat tersebut. Setelah sebelumnya kami langsung memberikan obat sesuai anjuran dokter.

Mungkin karena Rizieq terlalu lelah, dia tertidur sedari dalam perjalanan pulang dari rumah sakit dan bisa jadi juga karena pengaruh obat yang kami berikan di apotek tadi.

Setelah ganti baju, aku duduk di samping dimana Rizieq tidur, dan ku perhatikan anak laki-laki ku tersebut. Sekayak ada yang aneh di telinga sebelah kirinya. Ada cairan putih yang keluar dari telinganya. Aku segera mengambil tissue basah dan menyapu air tersebut. Dan pada saat itu aku berpikir, mungkin itu air yang tumpah saat kami memberikan obat untuknya.

Setelah 2 jam, Rizieq terbangun. Segera ku hampiri dia dan memeriksa suhu tubuhnya. Alhamdulillah, suhu tubuhnya tidak lagi panas seperti 3 jam yang lalu. Aku bahagia, ku angkat dari atas kasur sambil kupeluk, setelah sebelumnya baju ku buka semua (bertelanjang dada). Masih ku rasakan suhu tubuh Rizieq yang hangat.

Setelah kejadian tersebut, hari-hari kami lalui seperti juga hari-hari sebelumnya. Cuma yang agak berbeda dengan adalah saat dia menderita demam biasa lazimnya sakit anak karena sedang dalam pertumbuhan, yaitu ada keluar cairan putih bening dari telinga sebelah kirinya, sedangkan yang sebelah kanan tidak.

Setelah konsultasi dengan istri dan seorang kakak yang kebetulan juga seorang dokter, kami membawa Rizieq ke tempat praktek dokter spesialis THT yang berada di kota tempat kami tinggal.

Betapa terkejutnya kami, ketika dilakukan pemeriksaan, sang dokter memberikan penjelasan bahwa telinga Rizieq sebelah kiri mengalami pecah gendang. Kami juga memperhatikan proses pemeriksaan yang di tayangkan di layar LCD yang berada dalam ruang praktek tersebut.

Bersambung....

"Postingan dulu, saat Rizieq lahir"
https://steemit.com/indonesia/@ojaatjeh/selamat-datang-ke-dunia-fana-wahai-keturunan-adam

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center