Pada awalnya, saya menulis di blogging platform berdasarkan web3 adalah untuk mendapatkan pendapatan sampingan, dan mulailah saya menulis menggunakan dasar-dasar jurnalistik yang pernah saya dapatkan ketika menempuh perkuliahan.
Saya menggunakan aturan lima W dan satu H (5W1H),What, when, where, who, why dan how. Aturan 5W1H ini sebenarnya sudah diketahui dan diajarkan pada dasar-dasar penulisan jurnalistik dan ini cukup efektif untuk menulis sebuah artikel. Selain itu masih perlu dipelajari lagi bagaimana menggunakan ejaan, kalimat dan aturan bahasa yang baku. Sebenarnya untuk satu hal ini tergantung pada jenis tulisan dan akan dimuat dimanakah tulisan itu.
Sebuah Kekecewaan
Sebenarnya yang jadi masalah adalah bukan mengenai hasil dan bagaimana tulisan itu dibuat, tapi seberapa besar imbalan materi monetasi (vote kalau di Hive atau Steemit) yang didapatnya.
Seringkali saya menulis secara serius dan berdasarkan prinsip-prinsip menulis artikel yang wajar, tapi hasilnya cuma sedikit. Padahal untuk menulis sebuah artikel yang sifatnya agak serius butuh waktu berjam-jam, apalagi kegiatan menulis itu bersamaan dengan sambil mencari sumber tulisan dan ilustrasi foto atau gambar yang cocok, maka bisa butuh energi besar serta waktu yang lebih lama lagi.
Akhirnya sebuah kekecewaan yang didapat karena tidak adanya kesesuaian harapan dan kenyataan. Inilah yang seringkali saya rasakan ketika tulisan-tulisan atau hasil karya yang saya buat di sebuah blogging platform berbasis web3 tidak menghasilkan sesuai harapan dan perkiraan sebelumnya.
Akhirnya Ikut-ikutan
Setelah mengalami kekecewaan akhirnya mencari-cari jalan dan mengupayakan bagaimana caranya mendapatkan hasil yang besar untuk hasil karya atau tulisan kita di blogging platform berbasis web3 (khususnya Hive dan Steemit). Beberapa caranya yang dilakukan untuk itu seperti bagaimana membeli vote, ikut komunitas tertentu, "bekerja" menjadi "karyawan" dari grup whale (pemilik modal besar), mendelegasikan Hive Power kepada "whale" agar mendapatkan vote. Hal-hal tersebut sebenarnya sah-sah saja selama tidak dilarang oleh sistem blockchain dan komunitas penggunanya.