Proyek Anjing Laut” tersebut melakukan riset dan uji coba bagaimana cara menghancurkan lawan atau musuh melalui laut dengan cara membuat gelombang tsunami yang besar dan ditujukan ke daerah pesisir atau pantai lawan untuk kemudian membuat kematian massal, yang kemudian dinamakan “bomb tsunami”.
Menurut berkas yang telah direklasifikasi (declassified), percobaan “bomb tsunami” memanfaatkan ledakan untuk memicu “gelombang mini” yang pernah diluncurkan di lepas pantai Selandia Baru pada tahun 1944 dan 1945 yang kemudian disebut sebagai “Project Seal“.
Salah satu sumber dari Timur Tengah dalam situs Al-Osboa (kini sudah dihapus) mengungkapkan bahwa ledakan bawah laut yang disebut “tsunami bomb” adalah yang menyebabkan Tsunami di Aceh.
Sumber yang telah dihapus itu juga menyebutkan bahwa tujuan “tsunami bomb” adalah untuk menyerang negara Muslim.
Sementara itu, surat kabar Mesir (halaman pada situs Al-Osboa juga sudah dihapus) dengan berani juga menyatakan hal yang sama, bahwa tsunami yang meluluh-lantakkan Aceh dan banyak kota di negara sekitarnya adalah percobaan ledakan nuklir bawah laut.
Dokumen dari proyek militer super rahasia “Project Seal” ini kemudian juga dibocorkan pada Januari 2013 oleh Ray Waru, yang menyatakan bahwa proyek ini adalah proyek rahasia sejak tahun 1944.
Proyek ini adalah lanjutan dari “Project Manhattan” yang sempatt terbengkalai. Namun kali ini, “Project Seal” menuai kesuksesan. Kala itu ledakan menggunakan 2200 ton TNT agar tercipta tsunami setinggi 33 kaki.
Sementara untuk membuat tsunami di Aceh, mereka menggunakan peledak setara dengan 26 Megaton TNT. Jumlah yang sama seperti saaat AS melakukan percobaan nuklir bawah laut pada masa lalu.