ADEM ATI
Family: Lauraceae
NAMA DAERAH: Huru batu, Huru beusai, Huru tangkalak, Madang kapas (Sd); Adem ati, Kapu ketek, Nyampu wingka, Wuru beling (Jw), Akar adem ati, Kulit kayu adem ati, Daun adem ati.
NAMA ASING: Litseae glutinosae Radix, Litseae glutinosae Cortex, Litseae glictinosae Folium.
Adem Ati Berupa pohon tinggi dapat mencapai 10 meter. Batang berkayu dan bercabang-cabang. Daun tunggal, bentuk elips, warna hijau, dan berbulu halus. Perbungaan bentuk malai, mahkota bunga berwarna putih kekuningan. Buah bulat, buah muda berwarna hijau, setelah tua berwarna hitam. Akar tunggang warna cokelat muda. Bagian yang digunakan Akar, kulit kayu dan daun.
Sifat Khas: Manis, pahit, dan mendinginkan.
Khasiat: Anti inflamasi, analgesik, dan hemostatik.
Kegunaan Di Masyarakat
- Akar:
- Mencret
- Kencing manis
- Radang usus
- Radang kulit bernanah (obat luar)
- Kulit kayu dan Daun (obat luar):
- Bisul
- Luka berdarah
- Obat penenang
- Radang kulit bernanah
- Radang payudara
1. Kencing Manis
Ramuan:
Akar Adem Ati 5 gram, Daun Salam segar 4 lembar, Air 140 ml.
Cara pembuatan:
Dibuat infus.
Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, setiap minum 100 ml.
2. Mencret, Radang Usus
Ramuan:
Akar Adem Ati 6 gram, Rimpang Kunyit segar 6 gram, Air 110 ml.
Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh.
Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan:
Diulang selama 3 hari (Mencret), 14 hari (Radang usus). Bila tidak menunjukkan gejala penyembuhan dianjurkan untuk ke dokter.
3. Radang Kulit Bernanah, Radang Payudara, Luka, dan Bisul
Ramuan:
Kulit kayu/Daun segar Adem Ati secukupnya, Daun Sambilata secukupnya, Air secukupnya.
Cara pembuatan:
Dihaluskan hingga berbentuk pasta.
Cara pemakaian:
Ratakan pasta pada bagian kulit yang sakit. Sebelum dibaluri dengan pasta tersebut, sebaiknya dibersihkan dengan air hangat dahulu.
Lama pengobatan:
Diperbaharui setiap 3 jam.
Alkaloid (golongan fenantrena dan aporflna), flavonoida, tanin, polifenol, dan minyak atsiri.