Sumber Foto : google
Tulisan ini lahir setelah beberapa hari yang lalu saya ikut terlibat dalam kepanitian Gampong Expo Kota Lhokseumawe, ada suatu pengalaman menarik dalam pergelaran gampong expo Kota Lhokseumawe tersebut, selain menampilkan produk-produk dan kreatifitas dari masyarakat gampong, ternyata ada beberapa permainan tradisional yang coba diperkenalkan kembali, salah satunya yaitu galah. Permainan galah ini dulu sangat fenomenal dikalangan masyarakat, terutama masyarakat perdesaan (gampong), namun sekarang sudah mulai asing bahkan tidak pernah dikenalkan kembali pada generasi saat ini.
Permainan galah adalah sejenis permainan yang melintasi garisan-garisan penghalang. Tujuan permainan ini adalah untuk menguji kehebatan pemain dalam menyerang untuk melewati halangan-halangan pemain bertahan. Salah seorang dari kelompok itu akan ditunjuk sebagai ketua, tugas ketua kelompok yaitu sebagai pengawas setiap penyerang yang masuk dan keluar dari gelanggang, yaitu disepanjang garisan permulaan, garisan tengah dan garisan disekeliling lapangan. Sebenarnya permainan ini dimainkan oleh anak-anak laki-laki maupun perempuan, namun tak jarang juga dimainkan oleh orang dewasa. Jumlah pemainnya biasanya sebanyak lima atau sepuluh orang (boleh berubah-ubah) tergantung dengan peraturan yang disepakati.
Foto: Permainan Galah pada Event Gampong Expo Kota Lhokseumawe
Melihat antusias dari peserta yang tampil dalam pergelaran gampong expo tersebut kita dapat melihat bahwasanya banyak gampong/desa merasa asing dalam melihat permainan ini, dari total 68 gampong di Kota Lhokseumawe hanya 22 gampong saja yang ikut tampil, itupun banyak peserta yang tidak mengerti bagaimana memainkan permainan ini, terutama bagi peserta dikalangan remaja. Bahkan yang keluar sebagai pemenangpun dari kalangan orang dewasa (tua). Hal ini menunjukkan bahwa kalangan anak-remaja sudah sangat asing dengan permainan rakyat ini dibandingkan dengan kalangan pemuda-dewasa.
Hal tersebut justru semakin menunjukkan bahwa kebanyakan anak-anak dirumah maupun di lingkungan rumah tidak ada lagi yang memainkan permainan itu. Anak-anak sibuk dalam dunia maya, baik dengan game online, bersenda gurau di jejaring sosial, atau sibuk ber BBM atau chatingan.
Sebenarnya banyak nilai yang terkandung dalam permainan rakyat seperti galah ini, beberapa nilai karakter yang didapat dalam permainan tersebut seperti nilai kejujuran, yaitu jika berada dalam kelompok yang menyerang mengakui jika tersentuh lawan atau melewati batas mati. Nilai lainnya yaitu tanggung jawab dalam melaksanakan tugas masing-masing yang diberikan oleh ketua tim. Selain itu juga kedisiplinan juga terlatih dalam mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku. Disamping itu juga melahirkan sifat kerja keras, percaya diri, berpikir logis, kreatif dan inovatif, serta masiih banyak lagi nilai-nilai yang dapat digali dari permainan tradisional seperti ini. Ayo sama-sama kita mendukung dan giatkan kembali permainan tradisional, sebagai langkah awal membentuk karakter penerus yang bermartabat.