On the weekend I visited an event entitled " EDGE RIVER MARKET " located in Grenggeng Village Kebumen District, Central Java, Indonesia. The festival is held for one day on July 14, 2018.
Pada akhir pekan kemarin saya mengunjungi sebuah acara yang bertajuk “ PASAR PERENG KALI “ yang berlokasi di Desa Grenggeng Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia. Festival ini berlangsung selama satu hari pada tanggal 14 Juli 2018.
Yes, according to the name of the event, this festival is located on the edge of a river on the Grenggeng village . The location is very unique because in the middle of the bamboo trees. Because the habitat of the bamboo tree is along the edge of the river. Bamboo trees thrive here.The residents are very enthusiastic to visit this festival. This is evident from the many visitors from this festival. Even many also from outside the village, including me hehehe...
Ya, sesuai nama acaranya, Festival ini memang berlokasi di tepian sebuah kali di desa Grenggeng tersebut. Lokasinya sangat unik karena di tengah – tengah pepohonan bambu. Karena memang habitat dari pohon bambu adalah di sepanjang tepian kali. Pohon bambu tumbuh subur di sini. Para warga sangat antusias untuk mengunjungi festival ini. Hal ini nampak dari banyaknya pengunjung dari festival ini. Bahkan banyak juga dari luar desa, termasuk saya hehehe...
When will enter the venue, I heard the sound of gamelan from inside the venue that makes the atmosphere of a thick traditional nuances. Gamelan is a traditional Javanese music ensemble that usually features saron, gambang, kenong, gendang, gongs and other Javanese musical instruments. The music created in the Javanese gamelan comes from the sound mixture of the musical instruments above. The rhythm of the music is generally gentle and reflects the harmony of life, as is the principle of life generally held by the Javanese community.
Ketika akan memasuki lokasi, terdengar oleh saya alunan suara gamelan dari dalam lokasi festival yang membuat suasana bernuansa tradisional yang kental . Gamelan adalah ensembel musik tradisional Jawa yang biasanya menonjolkan saron, gambang, kenong, gendang, gong dan alat musik Jawa lainnya.. Musik yang tercipta pada Gamelan Jawa berasal dari paduan bunyi dari alat-alat musik tersebut. Irama musik umumnya lembut dan mencerminkan keselarasan hidup, sebagaimana prinsip hidup yang dianut pada umumnya oleh masyarakat Jawa.
And like at other folk festivals, the most sought-after and popular is the culinary. Here are many who peddle snacks and traditional foods are certainly well liked by the visitors such as chicken satay, salad, pecel, tempe mendoan and a variety of refreshing beverages. The price is very affordable. I also tried one of them, namely pecel. Pecel is a food that uses peanut sauce as the main ingredients mixed with various types of vegetables such as kale, spinach, bean sprouts. This food is popular especially in Yogyakarta, Central Java, and East Java.
Dan seperti pada festival-festival rakyat lainnya, yang paling banyak dicari dan digemari adalah kulinernya. Di sini banyak yang menjajakan jajanan dan makanan tradisional yang tentunya sangat disukai oleh para pengunjung seperti sate ayam, rujak, pecel, tempe mendoan dan berbagai macam minuman yang menyegarkan. Harganya sangat terjangkau dan nyaman di kantong. Saya pun mencoba salah satunya, yaitu pecel. Pecel adalah makanan yang menggunakan bumbu sambal kacang sebagai bahan utamanya yang dicampur dengan aneka jenis sayuran seperti kangkung, bayam, kacang panjang, tauge. Makanan ini populer terutama di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
~ Chicken Satay ~
~ Rujak ~
~ Pecel ~
~ Pecel with tempe mendoan ~
“Pasar Pereng Kali ” organized by youth organization in this village. According to one of the committee, by seeing the enthusiasm of a very good visitor, the festival may be on a regular basis in the future with improved quality and more interesting events.
“ Pasar Pereng Kali “ ini sendiri diselenggarakan oleh organisai kepemudaan { Kararang Taruna ) di desa tersebut. Menurut salah seorang panitia , dengan melihat antusiasme dari pengunjung yang sangat bagus, festival ini mungkin akan didakan secara rutin di waktu yang akan datang dengan peningkatan mutu dan kualitas serta acara yang lebih menarik tentunya.
Hopefully more and more festivals like this in Kebumen area. So it can be an entertainment as well as a destination to fill the holidays and can drive the wheels of the economy in the villages.
Semoga saja semakin banyak festival – festival seperti ini di daerah Kebumen. Sehingga dapat menjadi hiburan serta menjadi destinasi mengisi liburan serta dapat menggerakkan roda perekonomian di desa - desa.
...