Tulisan ini berawal saat percapakan kecil saya dengan masyarakat desa Keuresek Kuta Makmur Aceh Utara, Terkait musim panen hampir tiba.
Semua wajah masyarakat desa Keureusek terlihat begitu gembira, karena mayoritas masyarakat desa keureusek adalah petani. Lantaran usahanya selama tiga bulan, masa panen hampir membuahkan hasil. Apalagi tanaman padi hasil garapannya selama ini tidak di rusak oleh si tikus yang rakus yang biasany dilalap tak tersisa.
Mengenang kala itu sewaktu padinya habis dilalap oleh hewan pengerat ini, uang modal jutaan rupiah pun harus lenyap tanpa sisa. Malang tak dapt di tolak, hasil usaha pun belum di raih.
Itulah kisah pahit yang harus di rasakan oleh ratusan petani masyarakat keureusek, penantian yang panjang yang harus gagal karena hama tikus.
Tetapi kini masa pane sudah di depan mata, masyarakat semua merasakan kebahaiaan lantaran padinya sudah mulai mengununing dan butir-butir padi yang sudah memancing hasrat untuk memetiknya tuk persediaan pangan beberapa bulan kemudian.
Saya juga ikut merasakan aura kebahagiaan itu, yang menyiratkan rasa bahagia karena hasil pertanian masyarakat keureusek yang selama ini di tunggu-tunggu sudah tiba.