Bitou Cape, Taiwan
Bitou Cape tepatnya berada di Ruifang, New Taipei City. Bagi pecinta nuansa alam, hiking, tempat ini sangat cocok dikunjungi. Tempatnya bagus, tepat berada di pesisir laut Keelung.
Minggu, 16 September 2018 aku dan ketiga temanku dengan semangat 45 berangkat dari Taipei Main Station menuju Keelung. Sebenarnya banyak jalan untuk menuju ke Bitou Cape, bisa dari Ruifang, atau Keelung. Kami memilih Keelung, lalu dilanjutkan dengan menggunakan bus 791 langsung turun Bitou Cape, lama perjalanan dari Keelung Station ke Bitou Cape kurang lebih 45 menit. Cukup melelahkan.
Terjadilah drama di Station Keelung. Aku adalah pecinta nuansa alam. Jadi semangatku melebihi temanku yang lain, waktu menyeberang jalan, mau mengejar bus 791 aku tertabrak mobil dan terpental kurang lebih 5 meter. Apakah aku bingung, menangis? Tidak, aku bangun dan bertanya sama temanku, "HPku mana?"
Benar-benar tak bisa dinalar, pemilik mobil pun turun minta maaf dan menawarkan untuk ke dokter. Aku pun menolak dan bagiku tidak apa-apa meski pahaku ngilu seketika. "Demi Bitou Cape," itu yang ada di hatiku. Jadi aku tak mau panjang urusan. Temanku pun ngeyel menyuruhku ke RS, aku tetap tak mau. Meski pinggul, dengkul seperti mulai nyeri. Namun perjalanan tetap kulanjut.
Setelah turun 791, kita menemukan titik awal pendakian
Apesnya waktu itu adalah hujan deras disertai angin, namun tak menyurutkan langkahku dengan teman-teman untuk naik. Baju, tas, sepatu basah semua, namun kami selalu ingat tujuan awal.
Lelah kami terbayar oleh pemandangan alam yang menakjubkan, pinggul yang nyeri pun telah kulupakan. Meskipun kakiku tertatih menaiki tangga demi tangga, namun semua terbayarkan di sini.
Tuhan menciptakan dunia dan isinya untuk dinikmati, begitu Maha SempurnaNya telah menciptakan alam begitu indah dan sempurna. Alam ada untuk dinikmati bukan sekedar dibuat imajinasi.
Keluarlah kawan, dunia ini indah, sayangi dirimu dengan membuat hatimu tenang dan senang. Terkadang kemewahan tak berarti apa-apa ketika kita berada di puncak pendakian. Karena ketenangan hati, kebahagian batin dan jiwa adalah kemewahan tiada tara.
Nikmati duniamu sebelum engkau meninggalkan dunia ini. Alam adalah napas dalam kebahagiaan batin dalam dirimu. Nikmati, sebelum hak bernapasmu dicabut Sang Maha Sempurna.