Ada paku yang seolah-olah menancap dilisanku.
Tidak akan terlepas meski lidah ini kau cabut dari jaringan organnya.
Suaramu mampu ku dengar walau tak mampu ku jawab.
Seolah-olah ada dinding yang menghalangi meski kita berada dipadang yang luas.
Aku tak mampu bergerak, berjalan menemui bayanganmu yang terpanjar dari redupnya rembulan.
Kakiku terasa terikat oleh jaring laba-laba.
Sungguh, aku tak mampu untuk melepaskan diri dari jeratannya.
Dibawah redup sang rembulan, saat jiwa heningku terikat oleh jaring laba-laba, dengan hati merintih, aku menganggap bayanganmu telah sirna.