Pengertian Budidaya Sayur Organik

Budidaya adalah kegiatan terencana pemeliharaan sumberdaya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat hasil panennya.

Organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis.

Cara Merebus Daun Sirsak untuk Obat.jpg

Budidaya Sayur Organik adalah sebuah kegiatan terencana memelihara sayuran untuk diambil manfaatnya dengan menggunakan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia.

Pengertian dan Lingkup Teknik Budidaya Tanaman - Teknik budidaya tanaman adalah proses menghasilkan bahan pangan serta produk-produk agroindustri dengan memanfaatkan sumberdaya tumbuhan.

Awal dimulainya teknik budidaya ditandai dengan menetapnya seorang peladang menempati suatu areal pertanaman tertentu.

Budidaya tanaman memiliki dua ciri penting yakni selalu melibatkan barang dalam volume besar dan proses produksinya memiliki resiko yang relatif tinggi.

Suatu kegiatan dimasukkan kedalam tindak budidaya apabila telah melakukan 3 hal pokok yaitu:

  1. melakukan pengolahan tanah;
  2. pememeliharaan untuk mencapai produksi maksimum; dan
  3. tidak berpindah-pindah

Aspek budidaya meliputi tiga aspek pokok, yaitu:

  1. aspek pemuliaan tanaman;
  2. aspek fisiologi tanaman; dan
  3. aspek ekologi tanaman

Produk tanaman dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: produk yang dapat digunakan langsung dan benih atau bibit yang merupakan produk pertanian untuk mempertahankan kelangsungan budidaya .

Peningkatan produksi pangan dilakukan melalui penemuanpenemuan varietas-varietas baru yang mempunyai kelebihan-kelebihan tertentu, perbaikan metoda atau teknik budidayanya serta mengusahakan cara bertanam yang benar.

  1. Sanitasi kolam. Usaha pencegahan terhadap serangan parasit dapat dilakukan dengan cara meningkatkan sanitasi terhadap kolam, berikut adalah caranya:

Isi Masa Transisi Peralihan Cantrang, KKP Lakukan Hal Ini

Pengeringan kolam biasanya dilakukan setelah selesai masa panen, yaitu selama 2-5 hari. Maksudnya untuk memutus siklus hidup organisme penyakit atau parasit yang ada di kolam. Pada kolam dengan dasar tanah, proses pengeringan kolam sering dikombinasikan dengan pengapuran.

Pengapuran kolam dapat memberikan keuntungan ganda, yaitu mencegah keasaman kolam dan membunuh telur atau spora penyakit maupun parasit yang tidak mati selama proses pengeringan kolam. Dosis kapur yang digunakan adalah 200 gram per meter persegi dan dibiarkan selama 1 (satu) minggu. Untuk memberikan efek pengapuran yang optimal sebaiknya tanah dasar kolam digali dahulu sedalam 20 cm, kemudian baru ditaburi kapur dan diaduk hingga benar-benar tercampur.
Pembuatan bak pengendap lumpur untuk menyaring air yang masuk sangat membantu dalam penyediaan air bersih, terutama jika usaha pemeliharaan ikan dilakukan dalam skala besar.

Air yang digunakan untuk mengairi kolam sebaiknya diperoleh dari sumber yang bersih, bebas dari pencemaran industri maupun sampah. Kadar bahan organik yang terkandung dalam air sebaiknya jangan terlalu tinggi.

Obat yang biasa digunakan untuk mencegah serangan penyakit atau parasit adalah Kalium Permanganat (KMnO4) dengan dosis berkisar antara 3-20 gr/ meter³. Selama pemberian senyawa kimia ini, air kolam harus dibiarkan tergenang selama sehari dengan cara menutup saluran pemasukkan dan pengeluaran air.
Untuk mencegah serangan jamur, terutama pada kolam penetasan gunakan Methylen Blue.

  1. Sanitasi Ikan. Usaha pencegahan terhadap serangan parasit dapat pula dilakukan dengan cara meningkatkan sanitasi terhadap ikan. Adapun caranya sebagai berikut :

Jangan mendatangkan atau memasukkan ikan dan air dari suatu daerah yang telah diketahui terkena wabah penyakit atau parasit.

Ikan-ikan yang telah memperlihatkan gejala serangan penyakit atau parasit, sebaiknya segera diasingkan dan segera diobati secara terpisah. Sedangkan ikan-ikan yang telah parah sebaiknya dimusnahkan saja dengan cara mengubur atau membakarnya.

Jangan membuang air bekas pengangkutan ikan ke dalam kolam, selokan atau sungai, karena dikhawatirkan mengandung bibit penyakit atau parasit yang dapat menyebar ke daerah lain.

Peralatan yang digunakan untuk menangkap atau menangkut ikan harus dijaga jangan sampai mengandung organisme yang membahayakan ikan. Sebaiknya, setelah digunakan, peralatan tersebut direndam dalam larutan Kalium Permanganat dengan dosis 1 gram per 50 liter air, atau dalam larutan kaporit 0,5 gram per meter kubik air.
Sebaiknya ikan-ikan yang akan dipindahkan atau dimasukkan ke kolam, terlebih dahulu direndam dalam larutan Kalium Permanganat dengan dosis 20 gram per meter kubik air selama 30 menit.

Selama perendaman ikan harus selalu diamati apabila terlihat gejala keracunan, ikan segera diangkat dan dimasukkan ke dalam air bersih. Setelah direndam, ikan segera diangkat dan dipindahkan ke kolam pemeliharaan. Apabila dianggap perlu, perendaman dengan KMnO4 dapat diulang setelah 3-4 hari kemudian.

https://lahan.co.id/

https://pensil.co.id/

https://lahan.co.id/cara-budidaya-buah-naga-dalam-pot/

https://pensil.co.id/kolaborasi-seni-dalam-permainan-musik/

https://pensil.co.id/ipa-biologi-kelas-9-semester-1/

https://lahan.co.id/cara-menanam-daun-seledri-secara-hidroponik/

https://lahan.co.id/budidaya-paprika-dalam-greenhouse/

https://pensil.co.id/pengertian-legitimasi-menurut-para-ahli/

https://pensil.co.id/kolaborasi-seni-dalam-permainan-musik/

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center