Hallo Stemian, menindaklanjutin rasa penasaran teman-teman, saya coba ulaskan kembali tentang tulisan sebelumnya. Nyan bee neu baca beuh...
Berdasarkan pengalaman dalam kurun waktu satu tahun bekerja sebagai konselor adiksi, tentu segala hal yang berhubungan dengan narkoba adalah dunia aku saat ini. Di sini aku belajar banyak, dari yang gak paham tentang adiksi, tentang ilmu psikologi, pokoknya tentang kamu. Ada hal yang sangat menarik dalam kehidupan pecandu ini. Cukup berwarna, karena beragam emosional menguras pikiran.
Selama di sini, aku mulai terbiasa berinteraksi dengan pecandu yang beragam dosis, ganja ( Cimenk/ Marijuana/ Cannabis), sabu-sabu, alkohol, lem (volatil violent), dan jenis obat-obatan terlarang lainnya. Setiap pertemuan membongkar satu hingga dua pernyataan. Permasalahan pribadi adalah hal yang biasa untuk diungkapkan. Asal sanggup mencerna, maka dengarkan dengan seksama.
Bagi yang sudah baca #Part 1 dan masih menyimpan pertanyaan lain, temukan jawabannya di sini. Jika berlum terjawab, temui aku segera.
Ganja ini sifatnya menekan sistem kerja otak. aku yakin Anda yang bukan pecandu, pasti pernah merasakan bumi bergoyang/fly saat setelah mengkonsumsi suatu makanan. Tentunya makanan yang ada dimasukan itu. Walaupun beberapa biji, ya tetap itu.
Meskipun ganja itu gak ada enak-enaknya, masih juga jumlah penikmat ganja semakin tinggi. Sudah tau setelah konsumsi ganja, efeknya be’o, masih juga pake. Kan aneh itu orang.
Di tempat aku sekarang, untuk bulan ini saja sudah ada 2 orang pecandu ganja yang miris nasibnya. Ibaratnya saraf di otak sudah konslet. Ketawa sendiri. Tiba-tiba nangis. Ngakunya dia utusan malaikat. Katanya agama Tionghoa tetapi selalu menyebut Allah SWT. Kan aneh itu orang.
Belum ada perkembangan pulihnya setelah dua bulan. Beberapa yang lain sudah ada pencerahan. Ini yang mau saya bilang, beberapa yang lain itu tidak hanya menggunakan ganja, tetapi juga makek sabu-sabu atau alkohol. Di mixing lah istilahnya. Bosan sama ganja, lari ke sabu-sabu. Pingin rasain efek lain, lari ke tuwak/ alkohol lain.
Penggunaan ganja hingga kecanduan berat ini yang akhirnya berujung ke Rumah Sakit Jiwa. ditambah cara pemakaiannya. Ini adalah rentetan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Pemakek ganja, finansialnya aman-aman saja. Harganya murah dan mudah di dapat. Alhasil buat yang sudah kecanduan ganja, akan sulit diberhentikan kecuali sudah gila atau dimasukkan ke Panti Rehabilitasi Narkoba.
Memberi efek fly atau ketenangan ini yang membuat pecandu ganja terus bertahan. Otak makin melemah, maka timbulnya efek yang lain seperti delusi dan halusinasi, depresi, ganguan kecemasan, disfungsi kognitif, menggigau, bahkan yang pasti ada itu adalah waham. Meskipun sudah putus dari ketergantungan Ganja, waham ini merupakan suatu efek yang sulit dihilangkan.
Eh, tunggu. Ini pengalaman gokil abis. Aku ada ketemu seorang pecandu ganja. Dia ke tempat kita berhubung ada seminar dari BNN. Nah, si dia kebetulan anak gahoool, di tangannya ada tato, usianya sekitar 25 tahun. Cakep orangnya. Pakai anting hitam. Ditanyalah ke dia, “kamu dosisnya apa? Ganja?”
Dengan cool si dia jawab, “bukan, aku Cannabis!”
“Oo, ganja berarti, ya?”
“Bukan, Cannabis, Bang!”
Eh, ini orang masih ngekeh. Anak-anak gahool sering sebutnya Cannabis atau Marijuana. Hanya beda bahasa. Barangnya sama, tetap ganja.
Ulasan aku semoga bermanfaat, semoga yang makek ganja atau narkoba lainnya segera taubat. Rusak banget kehidupannya. Yang sudah menjalani rehabilitasi, jangan coba-coba tes power. Tenggelam lagi lho pasti. Karena pecandu ini gak ada istilah sembuh.
Note: foto di atas adalah cover buku milik Ibu Sri Hayuni. Kalau kamu ada yang tertarik, boleh di pesan melalui aku..